PDM Kota Cirebon - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Cirebon
.: Home > Artikel

Homepage

Orang-Orang Pilihan

.: Home > Artikel > PDM
17 April 2012 08:44 WIB
Dibaca: 2268
Penulis : Sukardi

 

Sepertinya mustahil…., keluh Mang Burhan. Ibarat pungguk merindukan bulan, demikian pepatah menyebutkan. Mang Burhan harus mengubur dalam-dalam keinginannya untuk bertemu ‘orang’ kecintaannya di Madinah Munawarah. Menemui makam orang yang disebut-sebut dalam kitab suci memiliki ahlak yang luar biasa. Orang yang membuat cahaya bulan seperti meredup ketika dia muncul di tengah para sahabatnya karena sinar wajahnya yang rupawan. Orang yang setiap hari dia sebut namanya dalam doa-doa panjangnya di malam hari.

Tabungannya selama sepuluh tahun untuk berangkat ke tanah suci akhirnya digunakan untuk menutupi biaya pengobatan.  Benjolan di bawah lengan anak sulungnya ternyata merupakan embrio berkembangnya sel-sel kanker yang hanya bisa disembuhkan dengan cara operasi. Mang Burhan bersyukur kepada Tuhan karena kanker belum sempat ke seantero tubuh anaknya, Anaknya nomor dua akan masuk ke sekolah dasar sementara yang paling bungsu membutuhkan susu permentasi  yang cukup banyak karena produksi ASI ibunya tidak memadai secara medis. Dengan penghasilan berjualan buah keliling  yang berkisar antar 20 sampai 30 ribuan sehari maka wajar saja impiannya tersebut dikubur dalam-dalam.

Sebulan pasca operasi anaknya, Mang Burhan bertemu dengan seorang  pembeli buahnya di depan sekolah tempat dia biasa mangkal. Uban tampak mulai bertebaran di sela-sela janggutnya yang panjang. Raut wajah dan tatapan matanya yang jernih  mengingatkan Mang Burhan pada gambar wali sanga yang kerap dilihatnya di tempat penjualan  lukisan di Jalan Suka lila. Tampaknya pria  tersebut sedang  menunggu cucunya pulang sekolah.

Entah karena kehalusan tutur kata atau karena kejernihan matanya, atau bisa jadi karena kopiah putih yang bertengger di kepala orang tersebut ,   Mang Burhan seperti tidak sadar menceritakan kegelisahan  tentang pupusnya  harapan untuk  pergi umroh. Setelah obrolan yang cukup panjang, akhirnya Mang Burhan bisa menemukan pencerahan dan keluar dari kegelisahannya tersebut. Hari-hari selanjutnya, Mang Burhan bisa kembali menemukan jati dirinya sebagai seorang pedagang sekaligus sebagai seorang muslim yang sangat mencintai nabinya.    

Obrolannya dengan pembeli yang berjanggut panjang itu menyadarkan dia bahwa shalat sunah syuruk yang dilakukan dua rakaat menjelang sinar matahari pagi terbit, dihadapan  Tuhan  setara pahalanya dengan berhaji dan berumroh. Pelaksanaan shalat sunah syuruk itu disyaratkan,  sebelum dilakukan  terlebih dulu  melakukan zikir atau mengaji secara intensif  tanpa jeda dari mulai  seusai shalat subuh hingga terbit matahari. Allah memang Maha Adil, orang-orang lemah secara ekonomi seperti dirinya masih diberi kesempatan  melakukan ritual ibadah yang pahalanya setara dengan orang-orang kaya yang berangkat haji atau umroh.

 

Jihad dan Keringat

Sebagai agama langit, Islam sangat rasional dalam mengatur para pemeluknya dalam bersikap dan berperilaku. Setiap perintah yang berbentuk ibadah ritual akan selalu diiringi  bentuk ibadah ritual yang lain  sebagai penyeimbangnya dengan bobot pahala yang setara, selama ibadah ritual tersebut dilakukan secara sungguh-sungguh.             Shalat syuruk hanyalah  satu dari sekian banyak yang menandakan hal tersebut.

Meski pahala termasuk dalam wilayah metafisika alias tidak bisa diverifikasi secara nalar, tetapi orang awam sekalipun akan mengerti bahwa berhaji atau berumroh dengan biaya dari hasil memeras atau membajak hak orang lain seperti yang dilakukan oleh para koruptor, baik yang dilakukan oleh para politisi, birokrat  maupun para professional.     

Mang Ujang yang berkeliling kampung tanpa meninggalkan shalat wajib lima waktu, tiap hari menjajakan baso bikinannya sendiri demi untuk menafkahi istri dan anak-anaknya, jauh lebih mulia dari seorang yang tiap hari berada di masjid melakukan ibadah-ibadah ritual tetapi kebutuhan konsumsinya dipenuhi oleh sedekah para jamaah masjid tersebut. Cucuran keringat Mang Ujang selama mencari nafkah bahkan berfungsi menghapus dosa dan kekhilafan  Mang Ujang selama menjajakan basonya.

Keringat Mang Ujang jelas jauh lebih mulia dibandingkan dengan keringat dingin yang dilakukan oleh dua orang pemuda yang nekad menembaki gereja di wilayah Indramayu beberapa waktu lalu.  Terlepas dari pemahaman jihad dari kedua pemuda tersebut, setiap agama (apapun penyebutan namanya) selalu terkait dengan kemanusiaan secara universal karena keberadaan agama memang ditujukan untuk manusia. Usaha menebar terror, ketakutan, kecemasan di tengah masyarakat bukan berasal dari teks-teks keagamaan yang murni.   

Tujuan penciptaan Tuhan terkait dengan keberadaan manusia di bumi ini adalah semata-mata untuk beribadah (QS. Adz-Dzariah: 56) . Konsekwen logis dari hal tersebut adalah adanya relasi yang kuat antara kualitas ibadah ritual dengan aktivitas sosial yang dilakukan manusia. Keseimbangan antara keduanya mutlak harus dilakukan oleh mahluk yang disebut-sebut oleh para malaikat akan membuat kerusakan di muka bumi sesaat menjelang penciptaannya.

Tidak ada perintah-perintah ritus-ritus  dalam agama yang tidak berimplikasi terhadap kehidupan sosial, dan sebaliknya sebuah aktifitas sosial tidak akan bernilai ibadah di mata Tuhan jika niatnya tidak dilandasi oleh mencari keridhaan-Nya. Bahkan demikian kuatnya relasi antara ritus agama dengan aspek sosial, seorang yang melakukan shalat dikatakan celaka bila mengabaikan anak yatim yang ada disekitarnya sementara dia punya kemampuan untuk menolongnya (QS.  Al Maun: 4).

 

Keikhlasan pemimpin

            Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang mengurusi urusan kaum muslimin, demikian sabda Nabi dalam suatu kesempatan dihadapan para sahabatnya. Dalam perspektif demokrasi maka orang yang terbaik versi hadits tersebut melekat pada para politisi, anggota dewan, bupati, walikota dan berbagai jabatan lain yang sejenis. Diakui atau tidak, jenis jabatan tersebut mengandalkan retorika atau kefasihan lisan dan strategi politik untuk memperolehnya.

            Cipratan ludah yang keluar dari para pejabat  yang  mengurusi rakyat ini jelas  melampaui kemuliaan keringat Mang Burhan dan Mang Ujang. Kerja mereka jelas lebih produktif, karena disamping mereka bekerja (berbicara) dalam rangka memenuhi nafkah keluarga, sekaligus mengurusi urusan kaum muslimin (dengan asumsi muslim masih menjadi mayoritas rakyat negeri ini). Dalam perspektif agama mereka akan ditempatkan di surga pada hari pembalasan (yaumul ba’ats) kelak.

            Para calon walikota yang akan bertarung tahun depan jelas merupakan orang-orang terhormat dan memiliki kemampuan rata-rata di atas rakyat kebanyakan. Mereka adalah orang-orang pilihan yang memiliki idealisme,  karakter kuat serta  kemampuan retorika yang mumpuni untuk mengurusi rakyat. Mereka adalah orang-orang yang punya komitmen kuat dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang menjadi syarat mutlak dalam pencalonan. Mereka adalah orang-orang terbaik dari generasinya, karena tidak banyak orang yang mau mengurusi urusan orang lain. Ketulusan dan niat baik mereka untuk membangun daerah akan menjadi berkah bagi rakyat Cirebon.

            Tetapi berkah tersebut akan berubah menjadi laknat jika dalam pemilihan nanti para calon menempuh cara-cara kotor machieveli dengan menghalalkan segala cara. Mereka saling berlomba memberikan janji-janji muluk demi menarik para konstituen tanpa ada sedikitpun niat untuk mengimplementasikannya saat terpilih kelak. Berlomba memberikan kaos, stiker, bahkan ang pao dengan harapan setelah terpilih nanti bisa mendapatkan kembali ang pao tersebut  dengan cara menilap dana-dana pembangunan.

            Semoga para calon walikota Cirebon yang akan bertarung tahun depan merupakan orang-orang yang tidak hanya memiliki kecerdasan politik untuk ‘memakan lawan’ serta kecerdasan linguistik semata, melainkan kecerdasan paripurna yang berlandaskan nilai-niai ilahiah sehingga bisa memberikan yang terbaik buat kemajuan Kota Cirebon.


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website